“BAMBU GILA” Kesenian Masyarakat Maluku Yang Mistis

Maluku juga memiliki budaya yang sangat unik dan mengandung unsur magis, seperti Tarian Bambu Gila.

Jhonlin Group, Sibuta, Bambu Gila, Kalimantan Selatan, Tanah Bumbu, Batulicin, h isam
Bambu Gila merupakan seni tradisional bernuansa mistis masyarakat Kepulauan Maluku. Kesenian yang juga dikenal dengan nama Buluh Gila atau Bara Suwen ini bisa ditemui di beberapa desa yakni Desa Liang di Kecamatan Salahatu dan Desa Mamala di Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Bambu Gila merupakan permainan rakyat warga maluku. Permainan ini melibatkan kekuatan supranatural untuk menjalankannya.

Biasanya Permainan tradisional ini dipertunjukkan para pemuda desa pada acara-acara tertentu. Untuk melakukannya, perlu tujuh pemain lelaki yang harus berbadan sehat serta kuat. Yang paling penting, harus didampingi seorang pawang. Saat ini tari berbau mistis ini hanya dipentaskan di beberapa desa kecil. Melihat tarian ini merupakan pengalaman spiritual yang unik. Lantunan mantra dari pawang dan tabuhan tifa menciptakan pertunjukan yang tidak ditemukan di tempat lain di Indonesia. Apalagi jika dapat ikut menari dengan bambu gila, membuat pengalaman ini sulit untuk diupakan. Kini bambu gila menjadi atraksi yang cukup dikenal di Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara.
Kesenian ini dimainkan oleh 7 orang pemuda yang memegangi bambu dan didampingi oleh seorang yang disebut pawang. Bambu yang digunakan merupakan bambu lokal. Namun, proses memilih dan memotong bambu tidak sembarangan, karena dibutuhkan perlakuan khusus. Pawang terlebih dahulu meminta izin dari roh yang menghuni hutan bambu. Atraksi diawali dengan membaca do’a memohon keselamatan. Kemudaian pawang akan membakar kemenyan atau mengunyah irisan jahe sambil membaca mantera atau jampi-jampi. Fungsi kemenyan atau jahe ini untuk memanggil roh para leluhur sehingga memberikan kekuatan mistis kepada bambu. Roh-roh inilah yang membuat batang bambu seakan-akan menggila atau terguncang-guncang dan semakin lama semakin kencang serta sulit untuk dikendalikan.

Setelah itu, pawang akan melumuri bambu dengan asap kemenyan atau menyemburkan Jahe ke bambu sampai dengan ruas bambu yang terakhir. Kemudian pawang akan berteriak “gila, gila, gila”. Maka atraksi bambu gila pun dimulai. Para pemain akan terombang-ambing kesana kemari mengikuti bambu dan bahkan jatuh bangun akibat mengendalikan gerak liar bambu gila yang telah diberi mantra. Dibeberapa kesenian tradisional biasanya manusialah yang dirasuki oleh roh mistis tetapi dalam tarian ini roh mistis yang dipanggil dialihkan ke dalam bambu. Kini kesenian ini hampir punah dan hanya tinggal gerakan-gerakannya yang diubah menjadi tari lincah dengan gerakan kaki serta bambu yang didekap kedua tangan. Gerakan yang kompak dan seirama ini merupakan lambang dari semangat gotong royong, yang membangkitkan jiwa persatuan dan kesatuan dalam melaksanakan berbagai hal dan inilah yang menjadi ciri budaya masyarakat Maluku sejak dulu sampai sekarang ini.