Coal India Ltd Incar Tambang Batubara di Indonesia

Setelah lima tahun gagal untuk mendapatkan tambang batu bara di luar negeri, kini Coal India Ltd. tengah merencanakan untuk kembali mencari tambang batubara sebagai antisipasi meningkatnya permintaan batu bara dari pembangkit listrik di negeri itu.

Batulicin, Info tambang, Jhonlin Group
Tujuh proposal yang berisi penjualan saham dari perusahaan tambang di Indonesia dan Australia tengah dipertimbangkan dan minggu ini Coal India Ltd juga tengah mencari perusahaan yang melakukan penawaran perdana sahamnya, ungkap seorang sumber yang tak bersedia disebutkan namanya.

Hal itu dilakukan karena perusahaan yang memasok lebih dari setengah kebutuhan batu bara pembangkit listrik India itu, tengah berada dalam tekanan, terutama saat pemerintah India meminta perusahaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan batubara pembangkit tenaga listrik di India guna mengurangi gangguan-gangguan yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi.

Direktur Coal India Ltd. S. Narsing Rao menyatakan pada awal bulan ini, Coal India sebagai produsen batu bara terbesar dunia, telah bergelut dengan mandegnya pertum- buhan produksi selama tiga tahun ke bela- kang. Ia juga menambahkan investasi sebesar $1.4 miliar untuk membangun 327 kilo meter jaringan kereta api diharapkan akan membantu Coal India untuk mengangkut lebih kurang 300 juta ton produksi tahunan- nya selama lima tahun ke depan.

Batulicin, Info tambang, Jhonlin Group
“Sulitnya memperoleh persetujuan bagi proyek baru, kekurangan logistik dan faktor cuaca yang tak dapat diramalkan membuat Coal India terbelenggu, sehingga perusahaan tersebut terpaksa mencari batubara dari luar negeri terutama saat pemerintah India menyatakan akan menjamin pasokan batubara untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik,” demikian ungkap analis dengan Centrum Broking Ltd. Abhisar Jain di Mumbai. Permintaan batu bara India diperkirakan akan meningkat sebesar 41 persen pada 2017 atau sebesar 981 juta ton, sementara produksi batu bara lokal juga bakal meningkat sebesar 28 persen atau sebesar 715 juta ton.