Impor Batubara Cina Di Perkirakan Akan Meningkat Dua Kali Lipat

Penurunan produksi batubara Cina terjadi setelah Pemerintah China mengumumkan untuk menutup tambang-tambang di negara itu, dan hal itu memberikan peluang besar terhadap peningkatan impor tambahan, terutama untuk batubara yang berasal dari Indonesia.

Produksi batubara Cina yang menjadi negara konsumen batubara terbesar dunia bakan menurun, hal ini membuka peluang bagi meningkatnya impor batubara yang dilakukan oleh negara tersebut hingga dua kali lipat pada beberapa tahun ke depan.

Batulicin, Info Tambang, Jhonlin Group
Hal tersebut mengacu kepada data yang dilaporkan oleh perusahaan perkapalan Gol Golden Ocean Group Ltd (22/2). Hamilton yang mewakili perusahaan tersebut menyatakan, pendapatan perusahaan itu pada kuartal keempat nanti akan meningkat, terutama adanya kenaikan impor batu bara ke Cina pada tahun depan yang diperkirakan akan mencapai 450 juta metrik ton pada 2015, padahal sebelumnya sebuah perusahaan yang menjadi broker perkapalan batubara terbesar Clarkson Plc itu, memperkirakan impor batubara Cina hanya sebesar 173 juta ton.

Penurunan produksi batubara Cina terjadi setelah Pemerintah China mengumumkan untuk menutup tambang-tambang di negara itu, dan hal itu “memberikan peluang besar terhadap peningkatan impor tambahan ,terutama untuk batubara yang berasal dari Indonesia,” ungkap Hamilton lagi.

Golden Samudra merupakan perusahaan perkapalan yang menjadi anak perusahaan Golden Ocean yang memiliki armada sebanyak 32 kapal besar untuk mengangkut batubara dan 18 diantaranya milik perusahaan tersebut. Saham Golden Samudra, dimiliki oleh milyarder pelayaran John Fredriksen sebesar 40.5 persen.

Cina memerlukan batubara thermal untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pembangkit tenaga listriknya, pada saat batu bara coking digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan besi.