Irmaliyani, Wanita Tangguh Di Tengah Laut Nan Gaduh

Batulicin. Irmaliyani Engineer PT. Jhonlin Marine Trans

Engineer PT. Jhonlin Marine Trans
Namanya memang belum dikenal secara luas dikalangan unit usaha Jhonlin Group. Tak heran, karena ia merupakan wanita pertama yang menjadi pelaut di PT. Jhonlin Marine Trans.  

Irmaliyani, wanita asal Bandung, melaut baginya bu-kan hanya karena kecintaannya terhadap profesi p-elaut, tapi untuk sebuah pembuktian bahwa dia da-pat melakukan apa yang dilakukan laki – laki dan menjadi yang terbaik. Tidak ada yang menyangkali bahwa keterampilan dan keberaniannya. Tak heran, karena pendidikan semi militer yang didapatkannya selama 6 bulan di Cirebon. Anak perempuan  dari Mimin Aminah ini mengungkapkan “Kalau ditanya kenapa saya pilih jadi pelaut, sebenarnya tidak ada cita – cita untuk bekerja di laut, awalnya saya seko-lah di STM Jurusan Mesin kemudian melanjutkan studi ke Akademi pelayaran di Cirebon Jurusan Mesin juga”.

Kapten Jhoni 28 berpendapat mengenai Irmaliyani sehari – harinya saat berada di laut “Irma orangnya berani, tidak cengeng, patuh dan mau belajar serta terbuka untuk hal – hal yang tidak diketahuinya”.

Kehidupan dilaut keras tapi menyenangkan dan menantang dan Irma bisa professional jadi peker-jaan apapun dilakukannya, entah pekerjaan laki – laki ataupun perempuan. Dilakukannya dengan pa-ra ABK di Tugboat. “Ini pertama kalinya saya bekerja sama dengan perempuan di kapal, aneh tapi ke-mampuan dan semangatnya sama seperti laki – laki, semua hal diluar tugasnya sebagai seorang Engineer dilakukannya seperti ke tongkang, narik tali dan lain – lain. Intinya apa yang dikerjakan laki – laki semua dapat dilakukannya”. tutur Kapten Gunawan Baso kapten kapal Irmaliyani bekerja.

Kesenangannya dengan mesin, membuatnya sema-ngat dalam bekerja. “Dari kecil aku gak pernah pu-nya cita – cita menjadi pelaut, sejak SMP saya sudah berambisi mau jadi ahli mesin tapi bukan dilaut me-lainkan di darat. Setelah tamat SMP saya mendaftar di STM Pusdipa Cimahi mengambil Jurusan Mesin, namun saat itu saya tidak bisa mengambil Jurusan Mesin  kecuali Listrik dan Otomotif, Jadi saya me-ngupayakan  bagaimana caranya masuk di Jurusan Mesin dengan mengikuti tes untuk masuk di Mesin yaitu tes otak dan fisik, latihannya bareng dengan tentara saat itu” ungkap Irma.

Tak lama kemudian Irma dinyatakan lulus dengan nilai B+. Padahal untuk bisa lulus di STM Jurusan Mesin membutuhkan proses yang panjang saat itu, “namun alhamdulillah berhasil” ujarnya.  “Setelah tamat STM saya mencoba mendaftar ke salah satu universitas jurusan mesin di Bandung, berhubung dikarenakan semua pendaftaran Jurusan Mesin su-dah tutup, maka saya memutuskan untuk mendaf-tar pelayaran di Cirebon yakni Akademi Suaka Ba-hari. Disinilah saya belajar agar dapat menjadi ahli mesin seperti yang saya bayangkan sahun 1999”. Tutur Irma sambil mengenang.

Menjadi bagian dari PT. Jhonlin Marine Trans menurutnya kebanggan tersendiri “saya bisa belajar dan ini pertama kalinya berlayar dengan kapal Tun-da (tugboat),  ini perusahaan ke 5 saya dan mulai berlayar sejak tahun 2008  dibeberapa peru-sahaan kapal kargo”.  Salah satu hal yang dapat kita pelajari dari perempuan kelahiran 8 Maret 1976 dari Bandung ini “Menjadi pelaut itu sebenarnya tidak baha-ya, balik lagi ke prinsip saya kalau laki – laki bisa ke-napa perempuan tidak bisa, kan perempuan lebih kuat dari laki – laki. Jadi jangan  takut mencoba, ja-ngan takut kita tidak bisa, pokoknya tegar dan setia dan yang paling penting wanita itu lebih kuat dari laki – laki” ujarnya tegas.

Tentang Irma
Nama lengkap     : Irmaliayani
TTL         : Padanglarang, 8 maret 1976
Pendidikan terakhir     : AKMI ( Akademi Maritim Indonesia ) Suaka Bahari Cir ebon, Jurusan Tehnika 1999
Nama Suami     : Roni R.M.
Nama Anak    : Noval, Bintang dan Zaki
Nama Ayah    : Riswandi
Nama Ibu        : Mimin Aminah