MATAHARI Tenaga Listrik Alternatif
Keberlangsungan hidup manusia tergantung dari energi karena segala kegiatannya tidak dapat terlepas darinya. Dengan kebutuhan yang sangat besar, lambat laun energi akan habis dan kita perlu mencari alternatifnya.
Penghematan energi menjadi hal penting di tengah krisis global yang kita kenal dengan Global Warming, sebab perkembangan zaman yang diiringi dengan tingginya tuntutan pemakaian energi tentu membuat manusia memberdayakan energi secara maksimal khususnya pembangunan sektor industri.Seperti yang kita ketahui minyak bumi, gas alam serta batu bara banyak digunakan untuk memenuhi pasokan energi.Untuk menghematnya, banyak pihak yang mencoba mengembangkan energi alternatif sebagai pengganti sumber daya alam tersebut. Beruntung negara kita beriklim tropis dan dilalui khatulistiwa yang memiliki intensitas sinar matahari tinggi. Maka tak heran jika saat ini beberapa orang memilih tenaga surya sebagai bentuk efisiensi penggunaan sumber energi, khususnya listrik.
Energi surya ternyata telah banyak dimanfaatkan di berbagai belahan dunia karena energi ini dianggap mampu menyediakan kebutuhan konsumsi energi dunia dalam waktu yang lebih lama. Untuk dapat memproduksinya menjadi tenaga listrik, kita memerlukan alat yang tersusun dari material semi konduktor yang dapat mengubah sinar matahari menjadi tenaga listrik secara langsung. Bahan semi konduktor yang umum dipakai ialah silikon dan paling tidak mempunyai dua lapisan yang bermuatan positif dan negatif sehingga ketika cahaya bersinar pada semi konduktor, lapisan tersebut dapat menerima yang kemudian membangkitkan arus DC untuk memproduksi listrik. Makin kuat cahaya matarinya,makin kuat aliran listriknya.
Saat ini kita banyak menemukan kaca-kaca besar yang pada atap rumah atau beberapa titik untuk menyerap tenaga matahari. Nantinya panas tersebut dapat menyediakan air panas serta membantu menghangatkan rumah bahkan juga dapat menjadi pengganti lampu di malam hari. Teknologi tenaga panas matahari yang ada di pasaran saat ini cukup efisien sebab mereka menyediakan tenaga matahari dengan cakupan luas salah satunya untuk proses pemanasan industri.Penerapan lainnya, energi surya dimanfaatkan untuk pemanasan air, mendinginkan ruangan, desaliniasi,desinfektisasi dan memasak.
Sistem pembangkit energi/tenaga matahari sendiri terdiri dari 4 komponen utama, yaitu panel surya, penyimpan daya (battery bank), inverter (pengubah jenis arus tegangan) dan pengatur daya (charger controller).Cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan panel surya untuk mengubah (mengonversi) energi matahari menjadi energi listrik secara langsung. Penyimpan daya (baterai) digunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya,sedangkan inverter berfungsi mengubah jenis tegangan yang dihasilkan dari panel surya dan penyimpan daya (baterai) menjadi jenis tegangan yang dipakai untuk instalasi perangkatperangkat elektronika di rumah yaitu dari tegangan DC (searah) ke tegangan AC (bolak-balik). Pengatur daya untuk memantau proses pengisian daya pada penyimpan daya,dikarenakan pengisian daya yang terus menerus di saat baterai telah penuh dapat memperpendek umur baterai.
Secara umum, ada dua model sistem pembangkit listrik energi/tenaga matahari, yaitu sistem Off-grid solar system dan sistem On-grid solar system. Sistem Off-grid solar system tidak terintegrasi sama sekali pada pasokan listrik eksternal (PLN) karena menggunakan baterai untuk kebutuhan listrik utama serta kebutuhan listrik cadangan. Sedangkan sistem On-grid solar system secara langsung menggunakan panel surya sebagai kebutuhan listrik utama tapi tidak menggunakan baterai untuk kebutuhan cadangannya melainkan menggunakanpasokan listrik dari sumber eksternal (PLN).