Pengamanan Pada Sebuah Rangkaian Kelistrikan
Mungkin kita semua pernah mendengar sebuah unit alat berat habis terbakar pada saat sedang beroperasi padahal unit tersebut tidak bekerja pada sebuah lokasi kerja yang dekat dengan api atau sumber-sumber panas lainnya.
Akan tetapi setelah dianalisa lebih lanjut berdasar pada hasil investigasi dan temuan dilapangan oleh tim teknis, ternyata ditemukan bukti-bukti kuat yang menunjukkan kebakaran yang diakibatkan oleh adanya hubungan pendek (short circuit) atau konsleting pada sistem kelistrikan di unit tersebut, terdapat kesalahan pada salah satu rangkaian beban untuk besaran fuse ditemukan sudah tidak standar lagi (fuse standar tertera 10 ampere pada cover fuse boxnya, tapi diganti 20 ampere).
Kalau kita cermati dan amati bersama contoh kasus diatas, permasalahannya sangat sepele dan mendasar sekali terkait dengan ilmu dasar kelistrikan, mungkin disebabkan oleh ketidaktahuan prinsip kerja serta fungsi fuse sehingga membuat seseorang dengan mudah merubah nilai besaran fuse yang sangat penting sekali pada saat terjadi short circuit pada rangkaian kelistrikan.
Fungsi utama fuse/sekering adalah sebagai pengaman pada sebuah rangkaian kelistrikan pada saat terjadi hubungan pendek atau konsletting.
Pada prinsip kerjanya, ketika hubungan pendek atau konsleting terjadi maka fuse akan terputus oleh beban (R/resitance) berlebih secara otomatis yang disebabkan oleh tegangan (V/volt) dan kuat arus (I/ampere) yang mengalir berlebihan sehingga tidak sampai merusak rangkaian beban itu sendiri.Hubungan pendek misalnya short to ground , pada kasus ini jalur kutub positif batrai akan langsung terhubung dengan chassis atau kutub negative battery tanpa melalui rangkaian beban sehingga menimbulkan panas yang berlebihan, sebenarnya pada saat tidak terjadi konsleting pun panas tetap akan muncul, tetapi pada temperature yang normal, misalnya coba anda pegang kabel, fuse atau pada relaynya di sebuah rangkaian kelistrikan dengan beban yang pada saat itu dalam kondisi “on atau aktif” maka akan terasa hangat pada tangan kita, tapi apa yang terjadi dengan electrode yang dipasang pada holder las yang sengaja di konsletkan, yaitu dengan cara menggabungkan kutub positif dengan kutub negative sumber tegangan yang electrode sebagai media penghubungnya, maka yang terjadi adalah electrode akan meleleh disebabkan oleh panas yang sangat berlebihan, pada kasus ini sebuah mesin las listrik adalah tanpa menggunakan rangkaian beban, las listrik memakai sumber tegangan (input) 220/380 VAC dan mengeluarkan tegangan (output) ±38 VDC tetapi dengan kuat arus yang bervariasi.
Penting bagi kita untuk menentukan besaran fuse yang tepat pada sebuah rangkaian beban yang terpasang pada sebuah peralatan atau machines, untuk mengantisipasi terjadinya konsleting agar tidak terjadi kerusakan pada rangakaian maupun kerusakan yang berakibat fatal. ( Oleh: Deddy Ariawan )