Salah Bukan Masalah
Masuk ke lingkungan baru merupakan satu hal yang paling umum dalam kehidupan, namun banyak diantara kita yang seringkali kesulitan saat harus menghadapi hal ini. Entah itu pertama kali masuk kuliah atau saat baru masuk kerja dan bertemu dengan rekan-rekan yang baru. Di satu titik dalam kehidupan, kita pasti pernah merasakan ketakutan dalam lingkungan baru. Namun kenyataannya banyak orang yang mengalami kesulitan dan sulit beradaptasi, salah satunya rasa takut bersalah meskipun tidak selamanya salah kadang menjadi momok yang menakutkan.
Berbuat kesalahan merupakan sesuatu yang manusiawi dan justru akan lebih dihargai jika berani mengungkapkan pendapat. Namun, fenomena yang terjadi hari ini hampir semua orang takut berbuat salah, namun dari sinilah penyebab kebanyakan orang tidak mempunyai keberanian untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam pikirannya. Padahal kebenaran yang sebenarnya bukan hanya yang terukir dari argumentasiyang gamblang, tapi seberapa besar upaya untuk menakar apa yang dilakukan. Jadi, berusahalah sebaik mungkin untuk menghindari kecenderungan ini karena salah merupakan bahan introspeksi untuk sesuatu yang benar yang akan dijalani nantinya.
Apa yang diraih sekarang ini merupakan hasil dari usaha-usaha kecil yang dilakukan terus menerus. Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah diraih, namun kegagalan yang telah dihadapi dan keberanian yang membuat kita tetap bersemangat melewati semua kesulitan dengan berpikir salah bukan masalah. Karena salah merupakan anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses yang akan kita bangun.
Kunci yang paling terpenting sekarang adalah apakah kita berani untuk berbuat sekarang, detik ini, tanpa harus berlama-lama dan takut salah lagi. Sekarang saatnya bagi kita untuk beraksi, memulai tanpa pernah mengakhirinya, tapi terus melaju menuju kesuksesan. Dekatilah tantangan dan pelajarilah setiap kesalahan. Kuatkanlah keyakinan kalau suatu saat apa yang kita perbuat hari ini akan menghasilkan di waktu mendatang. Ingat, kita semua dilahirkan untuk menjadi pemenang jadi pengembangan diri menjadi visionary secara ideal mengadopsi paham yang mengutamakan proaktivitas dan menerima tanggung jawab utama sebagai inovator dengan mempelajari setiap kesalahan yang dialami.