TRAINING COACHING FOR SUCCESS

Seni mengerjakan sesuatu melalui orang lain, menjadi pemimpin yang baik dengan memahami kebutuhan emosional serta tanggung jawabnya ke bawahannya serta tidak memaksakan ego untuk kepentingannya dan mampu menjadi coaching yang baik buat rekan-rekan kerjanya. 

Training Coaching For Success, PT. Jhonlin Baratama, Jhonlin Group
Salah satu quote “Management” yang sering diucapkan adalah “Getting things done through other people” atau dengan kata lain adalah menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain. Di dalam perusahaan, hal tersebut seringkali tercermin dalam tindakan atasan yang mendelegasikan tugas kepada bawahan, akan tetapi dalam pendelegasian tugas kepada bawahan, atasan pada umumnya hanya terfokus pada penyelesaian tugas atau pencapaian target oleh bawahan tanpa menghiraukan kendala yang dihadapi dan bagaimana usaha bawahan untuk mencapai target tersebut.

Agar bisa menjadi pemimpin yang baik, setiap atasan juga dituntut untuk memiliki people skills yang berfokus pada pengelolaan sisi “human” dari bawahan karena bawahan tidak dapat bekerja optimal apabila sedang mengalami masalah psikologis yang mungkin sekali timbul di tempat kerja. Dengan menunjukkan perhatian terhadap kendala dan permasalahan yang dihadapi bawahan, seorang atasan dapat memotivasi bawahannya untuk menampilkan performa yang lebih baik dalam pekerjaannya. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan atasan kepada bawahan adalah dengan metode coaching.

Training Coaching For Success, PT. Jhonlin Baratama, Jhonlin Group
Pada tanggal 11 – 12 Mei 2013 PT Jhonlin Baratama mengadakan pelatihan Coaching for Success di rumah makan Bumbu Desa. Pelatihan ini dikuti mulai dari level Supervisor hingga Direksi, selama dua hari mereka belajar mengenai teknik coaching untuk melatih dan mengarahkan karyawan agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan untuk mengatasi hambatan yang dialaminya agar mampu mencapai kinerja yang optimal. Para peserta pelatihan sangat antusias, selama pelatihan berlangsung, Ayok B. Witoyo selaku trainer lebih banyak menggunakan metode diskusi dan role play agar para peserta lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Para peserta dibagi menjadi kelompok yang beranggotakan 2-3 orang yang masing-masing berperan sebagai coach dan coachee serta observer.

Dalam pelatihan para peserta diajarkan mengenai karakter coach yang berkualitas, yaitu:

1. Yakin akan kemampuan dan memahami ketidakmampuan diri sendiri
2. Percaya pada orang lain dan secara tulus ingin melihat mereka berhasil
3. Empati, mampu melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain
4. Memiliki kepekaan untuk memahami kapan harus berusaha terlibat dan kapan harus diam
5. Kesabaran dan kesediaan untuk meluangkan waktu bagi orang lain

Diakhir pelatihan Ayok B. Witoyo mengung-kapkan “Berdasarkan karakter-karakter coach yang telah dipelajari, seorang pemimpin tidak akan berhasil menjadi coach yang baik apabila tidak memiliki kepedulian kepada bawahannya dan tidak bersedia meluangkan waktu untuk mendengarkan permasalahan yang dihadapi bawahan”, ditambahkannya, “Tujuan akhir dari pelatihan ini adalah, para peserta dapat menguasai kemampuan coaching, para atasan diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan kemampuan bawahan serta mempersiapkan bawahan untuk menempati posisi dengan tanggung jawab yang lebih besar”. Pada kesempatan yang sama salah satu peserta mengungkapkan “Terima kasih kami telah diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan coaching for success, ini sangat menarik dan sangat bermanfaat. Semoga saya dan teman-teman yang lainnya dapat mengimplementasikan serta meningkatkan motivasi dan kemampuan rekan-rekan kerja lainnya, sehingga perusahaan ini semakin berkembang”.