“Air Softgun”, Bermain Dengan Senjata Replika
Permainan menggunakan senjata replika beberapa tahun terakhir ini sangat ramai dan diminati masyarakat, tidak terkecuali bagi salah satu karyawan PT. Jhonlin Baratama ini.
Serupa, namun tak sama. Masih banyak orang yang belum mengerti perbedaan Pinball dan Airsoftgun. Secara kasat mata kedua permainan ini sangat mirip, sama-sama menggunakan replika senjata berupa pistol maupun senapan dan hanya berbeda dari peluru dan fungsi dalam permainan. Yang perlu diperhatikan adalah dalam permainan Airsoftgun menjunjung tinggi sportifitas dan kejujuran, dimana para pemain yang tertembak harus mengakui karena berbeda dengan pinball sangat jelas saat terkena tembakan. Menurut Yan Filmi, “Permainan ini relatif aman asalkan mematuhi aturan main yang ditetapkan. Misalnya, kelengkapan peralatan mulai dari topi pelindung kepala, pelindung wajah (google), hingga pakaian, dan sepatu. Selain itu, jarak tembak juga harus diperhatikan, tidak boleh kurang dari lima meter dengan lawan yang menjadi sasaran. Jika kurang dari lima meter, harus meneriakkan freeze, dan lawan dianggap telah terkena tembakan. Begitu juga ketika menembak, diupayakan ke arah badan ke bawah.Biasanya, setiap komunitas Airsoft gun sangat menekankan pentingnya menaati aturan permainan untuk mencegah risiko yang tak perlu terjadi”.
Bermain Airsoft gun merupakan sarana refreshing karena dapat menghilangkan kepenatan akibat rutinitas kerja dan bisa dapat membangun kebersamaan agar saling mengenal. Hobi ini termasuk hobi unik yang berbeda dengan hobi-hobi lainnya. Karena menggunakan alat permainan dan aksesoris lainnya yang merupakan replika dari senjata sebenarnya seperti Pistol, Revolver, Submachine gun, Assault rifle, Sniper rifle, Shotgun sampai Bazooka dengan peluru yang biasa disebut dengan ball bullet atau disingkat dengan BB.
Kesenangannya terhadap Gun (senjata) berawal saat masih duduk dibangku SMA. Waktu itu ia sangat suka membaca majalah Angkasa, hampir setiap edisi dikumpulkannya karena ada rubrik seputar Gun (senjata), dari situ ia mulai tertarik membeli Airsoft gun namun dikarenakan harganya selangit. Jadi waktu itu keinginan untuk memainkannya hanya sebatas mengetahui belum memiliki. Dan lambat laun hobi ini ditekuninya sejak kuliah bersama teman-temannya bahkan bergabung disalah satu komunitas Airsoft gun di Magelang yakni Anarki 99.
Menurut Yan Filmi salah satu anggota Anarki 99 Magelang, “Hobi ini bukan sekedar refreshing atau saling tembaktembakan melainkan mengajarkan para pemainnya untuk menjaga disiplin, sportivitas, berani memimpin dan bertanggung jawab. Karena itu dalam permainan ini, ditekankan jangan sampai melukai ‘lawan’ yang sebenarnya juga kawan sendiri. Selain itu diupayakan untuk menembak pada bagian badan ke bawah agar tidak cedera. Memang tetap saja ada risikonya, tapi diupayakan untuk diminimalkan dan yang terpenting pemain tidak boleh mengedepankan amarahnya”. Yang paling menarik selama menggeluti hobi ini, saat melakukan War zone (Simulasi perang) di Magelang bersama dengan komunitas . Dimana kerjasama atau strategi menjadi kunci kemenangan team. Saran saya bagi pemula yang harus diperhatikan yakni faktor keselamatan misalkanpenggunaan body protect, legalitas senjata yang digunakan atau minimal ada komunitas yang menaungi ”. ungkap pemiliki M4RIS saat ditemui disela-sela aktivitasnya.