Budidaya Tanaman Karet PT. Jhonlin Agro Mandiri

batulicin, Budidaya Karet, H Isyam

Tanaman Karet (Hevea brasilliensis) memiliki siklus hidup yang relatif lama (25 – 30 tahun) dengan waktu yang diperlukan tanaman karet menjadi siap sadap ± 5 tahun. Karena itu pengadaan bibit  yang salah dapat mengakibatkan kegagalan sebuah proyek.

Bibit karet yang baik merupakan perpaduan antara batang bawah dan batang atas yang berkualitas baik. Untuk mendapatkan bibit yang siap tanam dengan mutu yang baik memerlukan rangkaian teknik budidaya yang meliputi pembangunan kebun entres, pembuatan pembibitan batang bawah, teknik okulasi, seleksi dan pembongkaran stum hasil okulasi, penyapihan bibit ke dalam polibag dan pemeliharaan bibit sampai dengan siap salur.

Seperti yang dilakukan PT. JAM dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, memperhatikan hal hal yang sangat mempengaruhi proses penanaman mulai dari keadaan tanah, pemilihan bibit samapai cara perawatannya.
Merawat atau memelihara dengan baik dan merupakan salah satu faktor penting dalam mempercepat pertumbuhan dan menghasilkan produk yang bagus seperti yang diharapkan.

Berikut cara menanam dan merawat salah satu jenis tanaman agro bisnis karet.

1.      Pembangunan Kebun entres (bud wood nursery) merupakan kebun yang dibangun sebagai sumber mata okulasi, sehingga dibutuhkan klon-klon unggul karet yang dianjurkan secara komersial. Berbagai kegiatan dalam pembangunan kebun entres antara lain pemilihan lokasi, pengelolaan tanah,  penanaman, pemeliharaan, pemurnian kebun entres dan pemanenan entres.

2.      Pembangunan batang bawah, proses pemeliharaan dengan cara pengumpulan biji, pengecambahan, dan penanaman kecambah.

3.    Teknik okulasi, Okulasi merupakan teknik perbanyakan secara vegetatif dengan menempelkan mata entres suatu tanaman ke tanaman sejenis untuk mendapatkan sifat unggul dari tanaman mata entres . Ada dua jenis teknik okulasi yaitu okuasi coklat (brown budding) pada batang bawah umur 6-12 bulan sedang okulasi hijau (green budding) pada umur batang bawah 4-6 bulan.

4.       Seleksi dan pembongkaran stum hasil okulasi

5.       Penyapihan polibag, guna menghindari tingkat kematian di lapangan yang tinggi, sebaiknya bibit kita pindahkan ke lapangan setelah mencapai payung dua.

Tulisan oleh : Tim Forestry
PT. Jhonlin Agro Mandiri