Wisata Budaya Di Pulau Seribu Pura
Kami berupaya mempopulerkan rasa percaya bahwa perjalanan memang selalu memberi banyak pelajaran dan kami yakin Bali merupakan salah satu tempat unik yang mempunyai cerita tersendiri mengenai seni, budaya dan wisatanya.
Bali memang terkenal dengan Pulau Seribu Pura, di sepanjang jalan kami melihat pura. Satu hal yang menjadi prinsip orang Bali yakni beribadah dan bekerja. Hampir disetiap sudut di tempat ini terlihat orang-orang melakukan ibadah. Bali memberikan banyak cerita dalam perjalanan kali ini. Mulai dari keindahan Danau Bedugul, Pura Uluwatu terus ketemu dengan kera lucu sebelum menyaksikan pertunjukan Tari Kecak yang menjadi salah satu ikon wisata tempat ini. Belum tuntas sampai disini saja, kami juga menikmati panorama lain yang tentunya menjadi magnet bagi wisatawan lainnya.
Monumen Bom Bali
Pulau Bali merupakan pulau yang sangat unik, keberhasilan penduduknya melestarikan budaya dan adat menjadi magnet bagi wisatawan, tidak hanya lokal tapi juga wisatawan mancanegara. Perpaduan indahnya alam bali dan keramahan penduduknya membuat pulau ini terkenal ke seluruh penjuru dunia, salah satunya Monumen Bom Bali yang terletak di pinggir jalan Legian. Monumen ini terletak di ruang terbuka tanpa ditutupi bangunan lainnya sehingga tempat ini juga menjadi favorit untuk berpose bagi para pengunjung. Di monumen ini terpahat nama-nama korban Bom Bali I sebanyak 202 orang. Pada tanggal 12 Oktober tiap tahunnya diadakan peringatan di tempat ini yang dihadiri oleh keluarga korban dan perwakilan negara-negara sahabat.
Bedugul
Usai menikmati panorama Monumen Bom Bali, Perjalanan kami lanjutkan ke obyek wisata yang terletak di perbukitan dengan cuaca yang sangat sejuk yakni Bedugul. Objek wisata ini terletak di Candi Kuning, Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan yang jaraknya kurang lebih 60 km dari tempat penginapan kami di Poppies 2. Terletak di dataran tinggi, menyebabkan objek wisata ini sangat sejuk dan kadang-kadang di selimuti kabut, keindahan alam pegunungan dan Danau Beratan yang bersih, di tengahnya ada sebuah pura Ulun Danu. Jadi para wisatawan tidak hanya bisa melakukan wisatasejarah namun juga dapat menikmati keindahan alam di kawasan tersebut. Ini merupakan salah satu obyek wisata yang sangat bagus dan sayang apabila dilewatkan, terlebih lagi saat liburan di Bali.
Tanah Lot
Dari Danau Bedugul perjalan kami lanjutkan menuju ke pura yang terletak diatas batu besar. Menurut cerita pak supir, pura ini dibangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Obyek wisata Tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turisturis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset disini. Menurut pengelola obyek wisata, rata-rata pengunjung disini dapat mencapai 5000 orang. Ini merupakan keberhasilan masyarakat Bali dan pemerintah dalam mengelolah sektor pariwisatanya sehingga masyarakat sekitar dapat dipekerjakan.
Garuda Wisnu Kencana
Setelah dari Tanah Lot, perjalan kami lanjutkan menuju ke Patung Garuda Wisnu Kencana terletak di Bukit Unggasan – Jimbaran, Bali. Menurut guide yang membawa kami, patung ini merupakan karya pematung terkenal Bali, I NyomanNuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Tentunya ini menjadi pemandangan sangat menarik apalagi dapat berpose dihadapan patung GWK ini.
Tari Kecak
Seharian berjalan-jalan, kini saatnya menyaksikan pertunjukan Tari Kecak yang menjadi salah satu penarik wisatawan dari manapun yang mengunjungi Pulau Bali ini. Di atas tebing Pura Luhur Uluwatu, kesan magis dihadirkan dari sebuah pertunjukkan tarian khas Bali yang mengagumkan. Salah satu khasanah budaya Bali yang terkenal di manca negara bahkan bisa dikatakan salah satu kebudayaan asal Indonesia yang telah mendunia. Tidak seperti tari Bali lainnya menggunakan Gamelan sebagai musik pengiring tetapi dalam pementasan Tari Kecak ini hanya memadukan seni dari suara-suara mulut atau teriakan – teriakan seperti “cak cak ke cak cak ke” sehingga tari ini disebut Tari Kecak. Tari Kecak biasanya disebut sebagai tari “Cak” atau tari api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan yang mayoritas pemainnya adalah laki-laki yang jumlahnya bisa mencapai puluhan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya mmenggambarkan seni peran dari “Lakon Pewayangan” seperti Rama Sita. Beruntung dalam perjalanan kali ini kami dapat merekam Tari Kecak bersamaan dengan sunset di Pura Luhur Uluwatu. Berada disana, nuansa sakral mengalun bersama seruan penari yang bergema dengan latar matahari tenggelam dan lautan yang membentang luas. Seketika merinding mendengar suara para penari dan gerakannya yang memukau. Usai menyaksikan saatnya kembali ke penginapan. Dalam perjalanan pak Nyoman yang mengantarkan kami mengungkapkan “Inilah saatnya membangun identitas bangsa melalui pariwisata dan budaya yang kental”.