Pelatihan Peningkatan Kompetensi Asisten Kebun PT. Jhonlin Agromandiri
Asisten kebun berperan strategis dalam berkontribusi terhadap pencapaian sasaran serta peningkatan kinerja kerja. Oleh sebab itu diperlukan pelatihan peningkatan kompetensi asisten kebun untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
Bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Perkebunan Yogyakarta, PT. Jhonlin Agromandiri mengadakan pelatihan peningkatan kompetensi asisten kebun yang diikuti sekitar 25 orang yang terdiri dari asisten tanaman karet dan Staff supporting dari bagian lain di lingkup PT. Jhonlin Agromandiri. Pelatihan ini dilaksanakan tanggal 16 – 21 Desember 2013 di ruang meeting pabrik Karet PT. Jhonlin Agromandiri. Pelatihan diadakan selama satu minggu dan mengundang narasumber dari Lembaga Pendidikan Perkebunan Yogyakarta.
Ahmad Bayhaki Supervisor HR PT. Jhonlin Agromandiri mengungkapkan “Para peserta pelatihan akan dibekali Kepemimpinan meliputi Efektifitas komunikasi serta kepemimpinan Supervisi, Team work building, Membangun jiwa Planters. Selain itu manajemen budidaya tanaman karet, Manajemen biaya kebun serta HPP, Lingkungan sosial dan pengeloalaannya serta administrasi Afdeling, dan proses bisnis serta perubahan lingkungan bisnis, peran dan fungsi asisten tanaman serta ukuran kinerja/KPI asisten tanaman”.
Hal senada juga diungkapkan Nuril Mustofa Manager Forestry PT. Jhonlin Agromandiri “Pelatihan ini diadakan agar para asisten tanaman, afdeling maupun karyawan on the job training memiliki kemampuan mengelola sumber daya kebun secara lebih efektif dan efisien serta menetapkan sasaran dan memecahkan masalah yang dihadapi sehingga dapat berkontribusi terhadap peningkatan kinerja perusahaan” ditambahkannya “Dengan bekal yang didapatkan di pelatihan ini, saya kira untuk on the job training, 2 sampai 3 tahun ke depan mereka dapat menjadi asisten tanaman yang bagus sehingga dapat berkontribusi penuh terhadap kemajuan perusahaan”.
Disela-sela pelaksanaan pelatihan Indahsih Sulastri dari LPP Yogyakarta yang juga merupakan trainer mengungkapkan “Para on the job training maupun asisten tanaman harus diberi bekal, karena dapat berdampak pada produktivitas perusahaan. Setelah mengikuti pelatihan ini, kami harapkan semua pekerjaan dapat dilakukan berdasarkan standar operational prosedur yang telah ditetapkan. Selain itu, orientasinya harus berkembang, namun harus mampu memperhitungan managemen resiko dari setiap pengambilan keputusan”.