Differential Pada Sebuah Axle (Gardan )

PT Jhonlin Baratama

Differential adalah suatu bagian komponen dari sebuah Axle (gardan) yang berfungsi untuk membedakan putaran antar sumbu roda pada sebuah machines (peralatan, kendaraan) yang mana perbedaan putaran ini disebabkan oleh macam-macam kondisi misalnya:  ketika kendaraan melakukan manufer atau berbelok, terjadinya slip yang  diakibatkan oleh jalanan yang licin, jalanan yang bergelombang atau mempunyai elevasi yang tidak rata, dll.

Semua itu bisa menyebabkan perbedaan putaran antar sumbu roda, yang mana akan membuat differential tersebut akan selalu bekerja, padahal jika seandainya kendaraan tersebut bergerak pada jalan yang lurus dan tidak terjadi slip maka differential sebenarnya tidak bekerja, komponen yang bekerja hanyalah  input shaft set ( pinion gear ) dan output shaft set ( bevel / ring gear ). Kejadian inilah yang sebenarnya bisa memicu kerusakan pada komponen differential itu sendiri yang diakibatkan oleh ke-ausan yang terjadi lebih cepat.

Perbedaan putaran yang diakibatkan oleh kendaraan ketika berbelok masih bisa ditolerir dikarenakan memang kondisinya yang tidak bisa dihindari akan tetapi apabila perbedaan putaran yang diakibatkan oleh slip antara roda dengan permukaan jalan maka harus semaksimal mungkin dihindari dengan cara pemeliharaan kondisi jalan itu sendiri dan pemanfaatan bantuan yang ada di dalam sistem differential itu sendiri.
Untuk Axle (gardan) yang dipasang pada sebuah heavy duty truck, contoh gardan yang dipasang pada unit truck IVECO terdiri dari gardan tengah (Middle Axle) dan gardan belakang (Rear Axle). Pada kedua Axle ini terdapat differential didalamnya, antara lain adalah :Sistem pembeda putaran yang pertama atau yang disebut juga dengan diff. 1 yaitu interaxle differential, yang mana berfungsi untuk membedakan putaran antar gardan, dalam hal ini adalah pembeda putaran antara gardan tengah dan belakang, maka ketika kendaraan berada pada  kondisi jalan yang licin memungkinkan terjadinya perbedaan putaran antara gardan tengah dan belakang. Gambaran sederhananya , ketika output transmisi berputar 50x, gardan tengan mungkin berputar dengan jumlah yang sama tetapi untuk gardan belakang mungkin hanya berputar 30x diakibatkan oleh jalanan yang licin tersebut.

Kondisi seperti ini apabila dibiarkan terus berlanjut akan mengakibatkan kerusakan pada komponen ini yang diakibatkan oleh keausan yang lebih cepat dikarenakan adalanya slip on differential, maka Factory/Principal ( team Pabrikan ) membuat komponen yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar gardan yang disebut dengan interaxle differential lock. ketika sistem pengunci ini diaktifkan maka putaran antara gardan tengah

dan belakang akan sama, tetapi masih ada beda putaran antara roda kiri dan kanan. Bila ini terjadi maka kita masih diperkenankan untuk melakukan manufer atau berbelok. Komponen ini hanya dimiliki oleh gardan tengah, maka system pengunci ini wajib  diaktifkan ketika kendaraan bertemu dengan jalanan yang memungkinkan roda bisa berputar slip terhadap permukaan jalan atau slip, misalnya jalan licin karena basah, jalanan berpasir, berkerikil atau berbatu, jalanan bergelombang, dll. Tetapi pada saat kita mengaktifkan system pengunci ini, ada syarat-syarat yang harus dilakukan misalnya kecepatan dibatasi tidak boleh melampaui  40 km/jam, dan masih banyak lagi petunjuk yang harus diikuti semua tercantum pada OMM ( Operation and Maintenance Manual ).

Kemudian, system pembeda putaran  yang kedua adalah diff. 2 atau sering disebut interwheel differential yang mana berfungsi untuk membedakan putaran antara roda kiri dan kanan. Pada kondisi ketika kendaraan bertemu dengan jalanan yang licin memungkinkan sekali terjadinya

beda putaran antara roda kiri dan kanan, kondisi ini jika tidak ditangani juga akan merusak komponen ini, maka team pabrikan membuat komponen yang berfungsi untuk menyamakan putaran antara roda kiri dan kanan yang disebut dengan interwheel differential lock. Ketika komponen interwheel differential lock aktif maka interaxle differential lock pasti akan aktif, tetapi apabila interaxle differential lock aktif, belum tentu interwheel differential lock akan aktif, ini semua bisa terjadi karena system pengaktifannya  yang dirangkai secara berurutan atau secara series.

Jadi ketika interwheel differential lock aktif maka putaran antar gardan dan putaran antar sumbu roda akan sama semua, maka jika sistem pengunci ini aktif dilarang keras bagi kendaraan untuk melakukan manufer atau berbelok, karena pada kondisi ini semua sumbu roda terkunci dan akan melakukan putaran  dengan jumlah yang sama. Komponen ini dimiliki oleh semua axle
(gardan).( Oleh   : Deddy Ariwan )