Ongki P Soemarno, Pemimpin Masa Depan Dari Masa Lalu Yang Benderang
Seperti kereta api yang memiliki gerbong panjang dibelakangnya, pastinya hanya ada satu gerbong dengan satu orang Masinis yang mengendalikannya. Gerbong-gerbong yang berjejer dibelakangnya menjalankan kapasitasnya masing-masing, namun kendali tetap ada ditangan masinis. Berjalan atau tidaknya kereta api, tentunya masinis yang memiliki peran penting disana. Banyak masinis yang bisa mengoperasikan kereta api, namun hanya hitungan jari “masinis” yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Jika kereta api ini dimetaforakan sebagai Jhonlin Group, maka Ongki P Soemarno adalah masinis ahli yang hingga detik ini menjalankan kereta apinya dengan baik. Maaf, bukan hanya baik, tapi terbaik.
Ongki P Soemarno, pria paruh baya kelahiran Jakarta, 5 Agustus 1955, adalah lulusan Bachelor of Arts & Science Tufts University, Amerika Serikat pada tahun 1977. Dan pada tahun 1981 menyelesaikan dengan predikat Second Year Honor di Graduate School of Business Administration, Jurusan Business di Harvard University, Amerika Serikat. Baginya, pendidikan dan bisa hidup mandiri tanpa membebani orang lain adalah wajib. Syarat mutlak menuju sukses. Baginya, mantan Gubernur DKI Jakarta tahun 1960-an dan Menteri Keuangan di masa Kabinet Dwikora, Soemarno, adalah inspirasi terbesar yang telah mengajarkannya banyak hal. Mulai dari kedisiplinan akan waktu, bagaimana cara menghargai orang lain dan menjadikan pendidikan sebagai landasan untuk dapat berguna bagi orang banyak. Soemarno, adalah kakek dari Dennis P Soemarno, Melica Athifah Soemarno dan Ibrahim Ihsan Soemarno, anak-anak dari Ongki P Soemarno dan Minni S.A Adjie, gadis manis di kampus Universitas Pasundan Bandung, yang dinikahi Ongki P Soemarno pada tahun 1988 silam.
Karir profesionalnya berawal pada tahun 1977, sebagai Manajer Analisa Keuangan Mobil Oil Indonesia dan Consultant Mobil Oil Producing Texas and New Mexico, Houston, Texas, Amerika Serikat pada tahun 1980. Tahun yang sama saat beliau mendapatkan beasiswa untuk menyelesaikan sekolahnya di kampus Harvard, yang konon salah satu kampus terbaik yang dimiliki negeri Paman Sam. Setelahnya, berderet posisi strategis dari berbagai perusahaan pernah diembannya, katakanlah; Associate Price Waterhouse, CEO PT. Soemarno Pabotinggi (beliau juga pemilik saham di perusahaan ini), saat berumur 33 tahun beliau telah dipercaya sebagai Direktur Eksekutif PT. Humpuss, hingga ragam usaha yang digelutinya bersama 4 saudara kandungnya dalam berbagai bidang. Salah satu diantaranya TV berbayar Aora TV , usaha yang ditekuninya bersama adiknya Rini M Soemarno, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Megawati Soekarno Putri. Dan, talenta besar yang dimiliki Ongki P Soemarno yang telah diasahnya sejak dulu mulai dari segi pendidikan dan pengalaman kerja, saat ini telah bermuara kepada satu perusahaan Jhonlin Group. Keahlian dan kematangan mental bisnis yang telah didapatkannya selama ini diaplikasikan ke perusahaan Jhonlin Group, Holding Company untuk macam perusahaan yang bergerak diberbagai bidang, di Kabupaten Tanah Bumbu, selatan pulau Kalimantan. Beliau turuts membangun Jhonlin Group dengan tangan dinginnya.
“Pendidikan itu adalah modal, jika hanya memiliki modal kapital saja, itu bisa habis, namun pendidikan yang kita dapatkan tidak pernah hilang” filosofi ini jugalah yang selalu dipegang oleh pria yang juga disela kesibukannya, pernah selama 14 tahun menjadi Dosen Program Pasca Sarjana Manajemen Universitas Indonesia. “Bahkan menjadi Dosen favorites disana, mungkin karena cara pendekatan saya ke mahasiswa yang selalu memahami kesulitan mereka, dan berusaha memecahkan permasalahan secara bersama” dan sikap ini pula-lah yang selalu tetap dijaganya, berprilaku sewajarnya sebagai seorang pemimpin, “pimpinan yang baik bukan hanya mengerti permasalahan ‘yang diatas’ namun keluhan ‘yang dibawah’ juga harus diperhatikan”. Maka tak heran jika beliau sesekali berdiskusi bersama karyawan di berbagai tingkatan jabatan, dari tertinggi hingga terendah di Jhonlin Group membahas permasalahan yang mereka alami, memberikan semangat dan apresiasi terhadap apa yang mereka lakukan. Sikap bijak ini juga yang memberikan panutan bagi banyak orang. Sikap ini telah melekat didalam dirinya, tempaan pendidikan dan pengalaman membuatnya menjadi bukan hanya “masinis kereta api”, namun menjadi “Kapten kapal”, menjadi “pilot pesawat”. Iya, beliau menjadi pimpinan untuk banyak hal.
Seolah meng-iya-kan rumor, bahwa para pimpinan besar yang pernah lahir di muka bumi ini rata-rata memiliki jiwa seni di dalam dirinya, otak kanannya selalu merasa terpuaskan saat kegemarannya untuk bermain alat musik gitar dan drum bisa dilakukannya “yaah..walaupun tidak ahli, saya bisalah dikit-dikit. Musik adalah salah satu hobi saya, selain olahraga”ujar pria yang murah senyum ini. Berbicara senyum, mungkin ada mitos pula jika tidak ingin disebut sebagai fakta mengejutkan tentang hal itu; hampir dari seluruh pimpinan yang dapat dijadikan inspirasi, tidak ada yang pelit akan senyum. Karakteristik pimpinan yang baik nyaris seluruhnya melekat di tubuh Ongki P Soemarno;
Berpendidikan, sangat menyayangi keluarganya, pengalaman dan skill yang mumpuni, good attitude, murah senyum dan ya, di dalam tubuhnya mengalir darah seni yang membuat hidupnya lebih dinamis.
Dan apakah Jhonlin Group akan mendecitkan suara besi rel kereta api? Atau berlayar di luas samudera? Atau akan terbang riuh rendah membongkar awan? Semoga jawaban yang tepat adalah; Jangan khawatir, kita dipimpin oleh orang yang tepat.