TERTIB ADMINISTRASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja tidak cukup meliputi skill dan pengetahuan,tapi juga dokumen-dokumen penunjang yang menjadi bukti dilakukannya inspeksi atau investigasi.
Upaya penanggulangan kecelakaan terus dilakukan oleh tim safety S.H.E Jhonlin Group dari berbagai segi seperti peningkatan skill tentang penanganan kecelakaan dan pengetahuan seputar keselamatan kerja lewat training yang diperuntukkan bagi karyawan all unit Jhonlin Group. Tapi ternyata tidak cukup itu saja yang diupayakan untuk meminimalisir angka kecelakaan, karyawan juga harus tertib secara administrasi. Mengapa?
Sistem administrasi dalam unit safety bertujuan sebagai pondasi dari sistem tersebut misalnya penjelasan job description agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan.Sebelum membahas lebih dalam tentang sistem administrasi,baiknya kita mengetahui apa saja yang menjadi faktor kecelakaan menurut sebuah teori yakni teori domino. Teori in menjelaskan bahwa suatu kecelakaan pasti terjadi karena penyebab kecelakaan yang beresiko tinggi terdiri dari:
1.Lack of Control / Manajemen Failur / Kegagalan Manajemen
Biasanya timbul dari pekerjaan yang beresiko tinggi,kurangnya pengawasan, tingginya tekanan kerja serta kurangnya koordinasi. Kontrol ini dilakukan oleh pihak manajemen, sehingga untuk meminimalisir bahaya dan celaka manajemen perlu melakukan pencegahan dan pengecekan,salah satunya administrasi.
2.Penyebab dasar
Jenis pekerjaan , misalnya resiko tinggi.
3.Penyebab langsung
Tindakan pekerja yang tidak aman, misalnya memasang kabel listrik ketika tangan basah.
4.Kecelakaa
Disebabkan oleh penyebab langsung yang dapat membahayakan kehidupan, kesehatan maupun harta benda.
5.Kerugia
Penyebabnya tentu saja karena kecelakaan yang terjadi dan menimbulkan kerusakan nilai barang atau material, peralatan serta kerugian produksi.
Dari kelima faktor tersebut, poin pertama menekankan perlunya tertib administrasi agar segala hal yang menyangkut safety dapat termonitor dengan baik tanpa ada yang terlewatkan Sayangnya, beberapa unit belum memiliki kelengkapan administrasi sehingga hal inilah yang menjadi perhatian tim safety untuk menertibkannya demi kepentingan keselamatan bersama. Sebenarnya apa saja yang termasuk dalam kelengkapan administrasi? Berikut uraiannya.
1.Kebijakan
Keputusan top manajemen berkomitmen untuk menjalankan K2 (Keselamatan Kerja) sesuai peraturan UU keselamatan kerja yang berlaku.
2.Surat Keputusan Direktur (SKD)
Surat yang mengatur mengenai punishment/ pelanggaran K2 misalnya tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat berada di area tambang.
3.Golden Rule
Kesepakatan bersama antar Direksi untuk berkomitmen terhadap aturan yang dibuat agar dijalankan oleh semua pihak. Misalnya, setiap pengemudi yang mengemudikan kendaraan kantor harus memiliki kimper.
4.Hazard Identification Risk Assesment Control (HIRAC)
Tujuannya untuk menghitung tingkat keparahan, keseringan dan kemungkinan terjadinya kecelakaan dari suatu pekerjaan.
5.Job Safety Analysis (JSA)
Metode yang digunakan untuk menganalisa bahaya dan menentukan langkah pengendaliannya di pekerjaan.
6.Standar Operasional Prosedur (SOP)
Suatu metode yang dibuat untuk menentukkan langkah kerja yang aman.
7.Standar
Ketentuan mutu, aturan yang diterapkan dalam suatu perusahaan dan berlaku untuk seluruh karyawan misalnya standard helm, standar sepatu.
Administrasi itulah yang di tahun 2015 harus dibenahi agar semua kegiatan yang berhubungan dengan safety memiliki kelengkapan dan pertanggungjawaban dalam bentuk laporan.Untuk mewujudkan ketertiban tersebut, tim safety akan menerapkan langkah persuasif yakni lewat sosialisasi pembuatan tool, form pembuatan prosedur serta pemantauan pelaksanaan administrasi
POJOK K3LH
3R (Reuse, Reduce, dan Recycle)
Reduce adalah mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah
Contohnya:
1.Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang
2.Menghindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar
3.Menggunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
4.Menghindari membeli dan memakai barang‐barang yang kurang perlu