PERAHU HIAS MENJADI CIRI BUDAYA KALIMANTAN SELATAN
Kawasan daerah yang berbatas pantai dan berpagar laut menjadi salah satu identitas daerah ini. Disamping itu pesta adat yang setiap tahun digelar melibatkan seluruh masyarakat dan pemerintah serta Asosiasi nelayan yang ada di pesisir Pantai Pagatan. Salah satu yang menjadi ciri khas tempat ini yakni pesona kapal-kapal hias yang memenuhi bibir pantai saat bulan April.
Hari terakhir pesta adat Mappanretasi ratusan kapal hias tampak dipesisir Pantai Pagatan dengan berbagai bentuk pernak – pernik guna memperindah kapalnya agar menjadi juara. Sekitar 141 peserta yang berasal dari Nelayan Tanah Bumbu mengikuti Lomba Perahu Hias ini. “Acara ini digelar karena mayoritas penduduk Pagatan berprofesi sebagai seorang Nelayan dan juga meningkatkan solidaritas para Nelayan, sehingga kita bisa saling kenal” ungkap Zaenal Ketua Asosiasi Nelayan di Pagatan.
Lomba dimulai pada tanggal 27 – 28 April 2013, dibagi dalam 3 kategori lomba yakni kelompok A (Kapal besar), B (Kapal Penarik) dan C (Kapal Bagan dan pemancingan). Ratusan kapal yang mengikuti lomba berlayar mengelilingi pesisir pantai Pagatan dan pada malam harinya diadakan Parade Lampu Hias dari masing – masing kapal peserta lomba menjelang Pesta Kembang Api di malam sebelum Sandro turun ke laut melakukan Ritual Mallarung. Pada lomba kategori A kapal Tunas Muda milik H. Abd. Rahim berhasil menjadi juara, kemudian pada kategori B Kapal dimenangkan oleh Mulyadi sedangkan di kategori C Kapal Putra Pangkep milik Saparuddin berhasil menjadi juara.