MEMILIH BIBIT KARET UNGGUL

“Apa yang dituai, itu yang akan didapatkan”. Jadi mulai sekarang tentukan apa yang akan dituai sebelum proses itu berlangsung. Karena berdampak pada nilai harga dan produktivitas yang akan diperoleh nantinya, seperti halnya budidaya tanaman Karet.

Edukasi, Jhonlin Group, Batulicin, Kalimantan Selatan, H Isam, h-isam
Tanaman karet (Hevea Brasilliensis) adalah merupakan tanaman tahunan. Satu siklus tanam yang dihitung dari saat penanaman di lapangan sampai dengan peremajaan memakan waktu 25 tahun. Hal ini berarti pemilihan bahan tanaman dilakukan hanya sekali dalam 25 tahun. Pemilihan bahan tanam harus dipertimbangkan secara cermat karena adanya kekeliruan dalam pemilihan bahan tanam akan berdampak negatif terhadap perkebunan dan terhadap usaha karet yang dilakukan.

Ketersediaan bibit unggul merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan peningkatan produktivitas perkebunan karet. Secara empiris, pemanfaatan bibit unggul sebagai salah satu komponen teknologi telah memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan produktivitas kebun. Untuk mendapatkan bahan tanam karet yang bermutu baik, maka perlu diperhatikan proses pengadaan serta standar mutu benih yang dihasilkan. Jika semua standar mutu pada setiap pemilihan bibit yang akan ditanam diperhatikan, dapat dipastikan bahwa hasil yang akan diperoleh sesuai dengan yang telah direncanakan asalkan diimbangi dengan pemeliharaan yang tepat berdasarkan teknisnya.

Berikut beberapa cara memilih bibit karet unggul, agar memperoleh mutu karet yang baik sehingga nilai harga meningkat, diantaranya:
1. Daun
Hal pertama yang perlu diperhatikan pada bibit yang baik yakni warna daun yang hijau cerah, atau pucuknya yang hijau atau merah muda. Jika sedang stagnan, daunnya tetap memperlihatkan hijau tua yang indah mengkilat. Maka bandingkan juga ukuran daunnya bisa tampak besar atau justru mengecil? Lihat adakah bekas serangan hama atau penyakit? Curigai bila ada yang menggulung (keriting).

2. Batang
Kondisi batang itu besar paling tidak kelihatan kokoh, warna kulit batangnya coklat muda segar tanpa ada luka – luka di batang, tidak terserang jamur atau hama. Lihat dulu bekas sambungannya, bila ada benjolan berarti ada ketidakcocokan antara batang bawah dan atas. Batang atas pun harus tegak mengarah ke atas, tidak boleh bengkok atau merunduk ke bawah.

3. Akar
Kondisi akarnya sehat, akar bibit tersebut harus sudah mengalami perkembangan, kalau perlu diperiksa dulu akarnya supaya mengetahui bagaimana kondisi akar tersebut, Perkembangan akar harus sama panjang dengan perkembangan daun yakni kesamping. Setelah bagian atas selesai, kita lihat media tanamannya, sebab bibit yang subur penuh dengan akar serabut ini dan biasanya sudah sampai ke tepian polybag atau sudah menembus polybag, dan ujung akar tampak putih.

4. Ketinggian bibit
Bibit yang bagus mulai tingginya sekitar 30 cm – 75 cm karena dengan seperti ini maka kondisi bibit semakin bagus dan semakin cepat berkembang.

5. Harga
Penentuan bibit karet yang baik tidak lepas dari nilai harga sesuai dengan mutu tersebut diatas. Jadi para konsumen harus bisa melihat kondisi bibit yang akan ditanam.

Dengan menanam bibit unggul maka produktivitas akan semakin meningkat dan berpengaruh pada nilai harga serta produktivitas tanaman jangka panjangnya. Itu sebabnya, kenapa kita mesti tahu bibit karet yang baik seperti apa, karena tanaman karet merupakan tanaman tahunan yang dapat memperoleh hasil yang besar karena ini berlanjut kepada hasil karena dengan bibit yang baik maka memperoleh hasil yang baik juga.