Zaiful Aswat, Diri kita itu polisi Kita

Pria kelahiran 29 Mei 1967 suami dari Noenik Marlina ini meski berasal dari keluarga yang cukup berada, namun kehidupannya semasa muda terbilang sederhana meski bersahaja. Karena sejak kecil, kedua orangtuanya telah membiasakan berprilaku yang disiplin, serba teratur dan yang paling penting dapat mandiri. Bahkan sang ayah selalu mengajari anaknya bagaimana hidup dengan menghargai waktu dan tak pernah memanjakan.

Ayah dua anak Luqyana Khalda Salsabila dan Robby Fais Al Gozi ini menamatkan sekolahnya di SMA Negeri 6 Padang, Sumatera Barat tahun 1984 –1987 dan melanjutkan kuliahnya di Universitas Andalas Padang Faculty of Law 1987 setelah itu melanjutkan lagi di Universitas Diponegoro Semarang Master of Notary Public tahun 2010 – 2012. Keinginannya untuk tetap belajar sangat besar, terlebih lagi beliau tidak pernah berpikir kalau umur akan membatasi apa yang ingin dilakukannya, “apa yang saya lakukan hari ini, mudah – mudahan dapat diikuti oleh anak-anak saya, bahkan kalau bisa lebih dari saya”.

Jhonlin Group

Zaiful Aswat akrab disapa Aswat semenjak kecil, kedua orangtuanya telah menanamkan pentingnya sekolah dan bagaimana anak-anaknya menjadi pintar dan bersekolah tinggi, bukan mengajari untuk bercita-cita menjadi orang kaya. Karena itulah sampai hari ini beliau masih tetap melanjutkan study, beberapa bulan kedepan beliau akan wisuda, menyelesaikan S2 di salah satu perguruan tinggi di Universitas Diponegoro Semarang dengan IPK 3,72 dan juga merupakan salah satu lulusan terbaik di fakultasnya.

Berbicara mengenai apa yang didapatkan hari ini tidak lepas dari dukungan keluarga serta semangatnya untuk tetap maju, seorang anak TNI yang berpangkat hanya perwira pertama ini memulai karirnya dari seorang Lawyer Assistant di Jakarta 1992. Ternyata apa yang di raihnya sampai saat ini tidak lepas dari perjuangannya semasa menjalani kehidupan setelah lulus dari perkuliahan S1 dengan berjuang mencari pekerjaan di Jakarta, sesaat beliau bercerita dengan nada yang mengharukan dalam paparannya, “semasa setelah lulus kuliah dan mencari kerja di Jakarta saya sempat menjadi pedagang kaki lima didaerah Tanah Abang dan menjadi kernet angkot jurusan Grogol–kebon Jeruk”,  hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sebuah perjuangan yang dilakukan dengan semangat serta optimis atas apa yang akan dicapai, “semua yang saya dapat hari ini berkat keluarga saya terutama anak istri yang setiap saat mendukung dan memotivasi saya menjadi lebih baik”.

Ayah Robby Fais Al Gozi ini sangat senang dengan olahraga, dahulu semasa sekolah dan mahasiswa beliau salah seorang atlet. Dibalik penampilannya yang begitu tenang, terlihat karakter yang keras serta disiplin, menurutnya itulah hal yang paling penting dan perlu diperhatikan.
Berbicara mengenai disiplin, “diri kita itu polisi kita untuk disiplin terhadap diri sendiri, keluarga, pekerjaan dan masyarakat, maka jadikanlah disiplin itu polisi bagi diri kita sendiri”.

Beliau juga ber-opini tentang kesehatan, “bahwa sehat itu tidak perlu biaya mahal yang penting niat untuk menjadi lebih baik menjadi motivasi kita, terlebih lagi sehat itu dapat dimulai dari hal kecil misalkan olahraga rutin tapi yang sifatnya ringan (Stretching), berhenti merokok dan yang paling penting jaga pola makan serta gaya hidup”.