Alunan Magis Nan Merdu SAMPE
Keberanian dan kekuatan menjadi filosofi alat musik petikini. Uniknya, bentuk Sampe dibuat menyerupai burung yang dianggap keramat suku Dayak,Burung Enggang.
Alat musik tradisional bagi suku Dayak tidak hanya sebagai bentuk dari kebudayaan, tapi juga memiliki kegunaan dan ciri yang khas.Seni musik bagi suku mereka diperlukan untuk mengiringi pelaksanaan upacara adat dan hiburan, sampe salah satunya. Dalam bahasa lokal, sampe diartikan “memetik dengan jari”.Penyebutan alat musik ini di kalangan sub etnis Dayak ternyata berbeda-beda. Istilah sampe digunakan oleh suku Dayak Kenyah, sedangkan suku Dayak Bahau menyebutnya sape. Sementara itu suku Dayak Modang menamainya sempe dan suku Dayak Tunjung dan Banua mengenalnya dengan sebutan kecapai. Meskipun pemberian nama alat musik ini berbeda, tapi kegunaan dan bentuknya tetap sama. Biasanya,sampe dimainkan minimal 1 hingga 3 orang.
Petikan dawai sampe mengalun merdu memecah sunyi. Tak heran jika sampe memiliki suara dan musikalitas yang tinggi,sebab pembuatannya berasal dari kayu yang berkualitas yakni kayu pelaik dan kayu-kayu keras seperti kayu nangka, meranti,belian, tabalok serta pelantan. Kayu-kayu jenis tersebut kuat,keras, tahan lama dan tahan rayap. Maka tak heran jika kualitas suara sampe sangat baik dan indah. Alat musik ini digambarkan oleh suku Dayak memiliki kekuatan tersendiri,khususnya bagi pemain dan pendengar. Sampe memang menghasilkan suara yang dapat membuat pendengarnya merinding dan menyentuh perasaan.
Sebagai suatu seni, sampe pun digunakan untuk mengiringi beberapa tarian tradisional khas Dayak yaitu Bunang Tata’at,Tarah Ida’a Bua’aq, Kajo’ot Kayau’u. Masing-masing tarian sering dimainkan antara 5-20 orang dan memiliki kisah dibaliknya. Selain itu, alunan musik sampe juga turut memeriahkan upacara adat yang diselenggarakan oleh seluruh suku Dayak dalam upacara tahunan atau Dangai. Tak sekedar merdu, sampe mengandung nilai-nilai yang berguna bagi aspek kehidupan seperti aspek pelestarian budaya, aspek kesakralan,aspek kesenian tradisional dan aspek hiburan. Alat musik sampe masih terus mempertahankan diri di tengah era modern yang sewaktu-waktu dapat memunahkannya. Oleh sebab itu, diperlukan penerus yang dapat terus mengalunkan nada indah sampe.