Memahami Prinsip Ergonomi Di Tempat Kerja

Ergonomi menyerasikan pekerjaan dengan lingkungan yang bertujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setingi-tingginya melalui pemanfaatan sumber daya manusia seoptimal mungkin.

Jhonlin Group, SHE Jhonlin Group, Kalimantan Selatan, Batulicin, h isam
Kesehatan merupakan hal yang utama dalam kehidupan. Dengan kesehatan yang terjaga, manusia dapat melakukan segala aktifitas. Berbagai upaya dilakukan agar tetap sehat mulai dari menjaga kebersihan, berolahraga, menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) dan salah satunya mengetahui pentingnya Ergonomi. Berikut wawancara JhonlinMagz dengan Health Jhonlin Group.

Dok, bisa dijelaskan apa itu Ergonomi?
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ergos yang artinya kerja dan Nomos yang berarti ilmu, sehingga secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaannya atau bagaimana sikap kerja kita agar lebih aman dan nyaman.

Mengapa harus Ergonomi?
Setiap pekerjaan harus dilakukan secara ergonomi karena dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja yang berdampak pada penurunan efisiensi dan daya kerja.

Kapan Ergonomi bisa diterapkan?
Secara umum ergonomi dapat dilakukan di tempat kerja. Ergonomi dapat diterapkan kapan saja misalkan pada saat kerja, istirahat, baik dalam berinteraksi sosial kita dapat melakukan dengan sehat, aman dan nyaman.

Kenapa Ergonomi harus diterapkan?
Setiap komponen masyarakat khususnya pekerja harus menerapkan ergonomi dalam upaya menciptakan kenyamanan, kesehatan yang mengarah pada peningkatan kinerja kerja maupun produktivitas perusahaan. Karena kalau tidak diterapkan dengan ergonomi maka orang akan mengeluh sakit dan akan berdampak pada penyakit akibat kerja.

Bagaimana menerapkan Ergonomi khususnya di lingkungan kerja?
Untuk dapat menerapkan ergonomi secara benar dan tepat, maka kita harus mempelajari dan memahami ergonomi secara detail yang akan mempermudah evaluasi setiap tugas atau pekerja. Berikut beberapa prinsip ergonomi saat kerja diantaranya, Bekerja dalam posisi atau postur normal, Mengurangi beban berlebihan, Menempatkan peralatan agar selalu berada dalam jangkauan, Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh, Mengurangi gerakan berulang dan berlebihan, Minimalisasi gerakan statis, Minimalisasikan titik beban, Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, Melakukan gerakan peregangan saat bekerja serta mengurangi stres. Penerapannya dilakukan perlahan-lahan bisa melalui induksi, pelatihan serta mensosialisasikan bagaimana sikap kerja yang baik.

Apa tujuan Ergonomi?
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan serta mengurangi kelelahan maupun stres, meningkatkan kenyamanan, menurunkan beban kerja fisik dan mental agar karyawan dapat bekerja secara aman nyaman dan terhindar dari penyakit sehingga produktivitas semakin meningkat.

Bagaimana konsep keseimbangan dalam Ergonomi apalagi dalam dunia kerja?
Sudut pandang ergonomi, antara tuntutan tugas dengan kapasitas kerja harus selalu dalam batas garis keseimbangan sehingga dicapai performa kerja yang baik dengan kata lain tuntutan tugas pekerjaan tidak boleh terlalu rendah dan juga tidak boleh terlalu berlebihan. “Sesuaikan pekerjaan dengan pekerjanya dan sesuaikan pekerja dengan pekerjaannya”.

Sejauh ini apa saja upaya yang dilakukan SHE Jhonlin Group dalam mensosialisasikan ergonomi kepada karyawan?
Pada saat induksi kita beritahu posisi ergonomi yang baik, pada saat inpeksi kita juga melihat postur kerja apabila kurang baik kita beri masukan ke karyawan yang bersangkutan. Kemudian ke depan akan ada pelatihan-pelatihan ergonomi bisa juga melalui sosialisasi di majalah atau radio, healthy talk maupun poster-poster seputar ergonomi.

Apa harapan bapak dalam hal ini untuk karyawan Jhonlin Group dan semua unit usahanya terhadap ergonomi?
Semua karyawan bisa memahami yang namanya ergonomi kemudian menerapkan sikap kerja yang baik, karena jika ini dipahami dengan baik para karyawan akan terhindar dari penyakit akibat tidak ergonomi. Ke depan kita akan mengadakan yang namanya ergonomi test dan mungkin dilaksanakan setiap se-tahun sekali, karena harus dilakukan test (screening) melalui pelaksanaan Medical Check Up untuk mendeteksinya.