Pulau Para Laskar Pelangi

batulicin, jalan - jalan Bro, Pulau belitung

Mengambil latar keindahan Pulau Belitung di propinsi Bangka Belitung. Film Laskar Pelangi yang disadur dari sebuah novel karya Andrea Hirata, menuai sukses. Tak puas hanya menonton filmnya, JhonlinMagz berkesempatan menjadi saksi mata akan keindahan alam Pulau Belitung yang didengungkan sejak lama. Sebuah maha karya alam terbentang, menunggu untuk dinikmati. Mari, Jalan-jalan Bro!

batulicin, jalan - jalan Bro, Pulau belitung

Team JhonlinMagz menginjakkan kaki di Belitung tempat lahirnya film Laskar Pelangi ditemani teman kami Bayu dari Bogor. Petualangan selama 3 hari itu dimulai dari sebuah kota kecil di pesisir pulau Kali-mantan Selatan, Batulicin. Menggunakan maskapai penerbangan milik PT. Jhonlin Air Transport  kurang lebih sekitar 45 menit dengan Cesna Grand Carra-van menuju Banjarmasin. Dari Banjarmasin kami meneruskan perjalanan lewat udara ke Jakarta lalu menuju ke Tanjung Pandang, bandar udara Belitung selama satu jam. Setelah perjalanan selama sekitar satu jam itu  pesawat mendarat dengan sedikit ke-ras di lapangan udara Tanjung Pandang, lumayan mengagetkan. Sesampainya disana, kamipun segera menuju ke Hotel disekitar pantai Tanjung Tinggi untuk meletakkan barang-barang yang kami bawa. Perjalanan dari Bandara  menuju hotel sekitar 45 menit, didalam perjalanan kami sempat mampir di kota Tanjung Pandan untuk mencari perbekalan yang akan kami gunakan selama perjalanan hari itu, seperti air mineral dan makanan kecil.

batulicin, jalan - jalan Bro, Pulau belitung

Pasar Tradisional
Tanjung Pandan memiliki pasar tradisional yang letaknya kurang lebih sekitar 45 menit dari pantai. Disana kita bisa memilih ikan dan makanan laut seperti Kepiting, Udang dan Kerang. Masih segar dan langsung bisa dibakar. Uniknya, di pasar tradi-sional ini mayoritas pedagang adalah keturunan etnis Tionghoa, mereka berbaur bersama pembeli dari ragam etnis disana. Sungguh pemandangan yang inspiratif.

Di pantai Tanjung Tinggi, kami menikmati makanan laut bakar ditemani pesona pantai yang penuh de-ngan berbagai macam batu-batu besar di sekitar pantai yang bertepikan pasir putih dan berkawan angin. Menyapa tiap riak ombaknya dan meghitung butiran putih yang mengelus jari kaki.

Cuaca begitu bersahabat hari itu, langit biru terasa begitu luas. Hari itu Tanjung Tinggi adalah kawan bermain kami. Kami simpan cerita mereka lewat kamera dan bisikan rasa dalam tiap komposisi gam-bar yang kami abadikan. Dan, tahukah anda? jika semua moment yang kami rekam dalam lensakamera kami ini, tidak selalu ada. Kesigapan kita mengabadikan setiap moment itu harus. Kita ber-saing dengan air pasang dan gelapnya malam.

Sambil menunggu makanan laut yang kami bakar, kami menyempatkan diri untuk menyeruput es ke-lapa muda. Dari pantai Tanjung Tinggi, kami melan-jutkan ke sebuah pulau – pulau kecil yang letaknya tidak jauh dari Pantai Tanjung Tinggi; Pulau Burung, yang bertepikan pasir putih dan airnya yang jernih hingga kita bisa dengan jelas melihat Bintang Laut yang tampak begitu jelas dari atas sampan yang ka-mi gunakan menuju ke pulau Burung.

Ramahnya Warga Tanjung Pandan, Belitung
Hari ketiga kami di Belitung, team JhonlinMagz mengalami musibah. Dompet kami raib!
Kami menyadarinya setelah kami lelah mengelilingi pulau – pulau kecil di Tanjung Pandan. Dan secara mengejutkan, beberapa detik kemudian, salah se-orang warga yang kami sewa perahunya menelpon kami, dan memberitahu, bahwa dompet kami ter-tinggal di sampan. Kami kesana, dan sedikitpun ti-dak ada yang hilang di isi dompet kami. Kejadian yang sangat jarang terjadi. Kejujuran mereka tulus. Menakjubkan!.

Mitos Pulau Belitung
Terlepas dari kebenarannya, terdengar sayup mitos tentang Pulau Belitung, yang menyatakan bahwa Pulau Belitung dahulunya merupakan pecahan dari Pulau Bali, meskipun letaknya berjauhan, menurut beberapa sumber Pulau Belitung dan Pulau Bali me-rupakan daratan yang sama dahulunya. Kami sem-pat berpikir, mungkin yang menyebabkan mitos itu karena keindahan Pulau Belitung yang menyamai Pulau Bali. Mungkin.

batulicin, jalan - jalan Bro, Pulau belitung

batulicin, jalan - jalan Bro, Pulau belitung

Hari Terakhir
Demi mengukir sejarah, di prasasti Laskar Pelangi team JhonlinMagz; Jalan – Jalan Bro! menan-capkan bendera Jhonlin Group berdampingan de-ngan prasasti. Akhirnya waktu juga yang memisah-kan kami dengan pantai Tanjung Tinggi. Bersama dengan sahabat kami Bayu, mengucapkan selamat tinggal pada birunya air Tanjung Tinggi disertai janji untuk kembali lagi. Kami kembali menginjakkan kaki di bandara Tanjung Pandan, kami siap mening-galkan Belitung. Saat pesawat lepas landas, yang ada adalah janji untuk kembali, menemui pantai ya-ng bertepikan pasir putih dan Bintang Laut serta keramahan masyarakat sekitar Belitung.

Tips Backpacker-an ala JhonlinMagz
Liburan atau jalan-jalan nggak harus ke tempat yang mewah dan nyaman. Tapi yang penting esensinya, buat senang – senang dan melihat banyak hal baru. Sedikit tips dari kami bagi yang ingin backpacker-an;

1. Tentukan tujuan sesuai isi dompet. Riset lokasi tujuan; Hotel, Transport Dll.

2. Bawa peta dan cetaklah list – list destinasi, seperti rute perjalanan, Hotel, serta informasi tentang destinasi.

3. Bawa barang secukupnya, tidak berle-bihan. Termasuk identitas; KTP, SIM, Dll.

4. Seninya berlibur ala Backpacker adalah berlibur dalam keterbatasan. Dana yang terbatas, kesulitan yang kita hadapi, berani ambil resiko.

5. Bisa bersosialisasi dengan mudah terhadap lingkungan baru. Pintar – pintarlah bergaul.

6. Jangan perlihatkan bahwa diri anda turis.

7. Bawa kamera! (sekali lagi) Bawa kamera!

8. Dan yang terpenting, menikmati setiap jengkal perjalanan, bebaskan pikiran dan imajinasi. Anda sedang berlibur, bukan sedang meng-audit koruptor.

Semoga tips yang kami berikan dapat menjadi bekal bagi anda yang ingin travelling.

Dan, semoga kita bertemu di satu destinasi yang sama lalu berbagi cerita.
Jalan – Jalan Bro!