Perjalanan Menembus Waktu, Menyinggahi Stuttgart & Paris
Disela pelatihan CNC Turmpf Schulungzentrum yang diadakan di Kota Stuttgart Jerman, Aries Yeka dan Fery Immanora menyempatkan waktu untuk mengabadikan setiap moment yang mereka lewati. Mereka menceritakan petualangannya untuk anda. Oleh-oleh perjalanan terbaik sepanjang tahun 2013.
Dari tanggal 3 – 29 November 2013 kami berada di Jerman, tepatnya kota Stuttgart dan pula berkesempatan untuk mampir di Paris, France. Petualangan kami dimulai dari Stuttgart. Meskipun kota ini tidak masuk dalam barisan kota-kota populer di Jerman seperti Berlin atau Munchen. Namun, Stuttgart memiliki museum dari dua merk mobil kelas dunia, Mercedes-Benz dan Porsche. Di kota ini kami banyak menemukan peninggalan berbagai gaya arsitektur masa silam. Stuttgart merupakan kota historis yang kaya budaya dan tidak salah jika Stuttgart merupakan tujuan fantastis untuk berlibur di Jerman.
Berjalan-jalan di pusat kota Stuttgart, ibarat melakukan perjalanan menembus waktu menyelusuri arsitektur di masa silam. Selain bangunan-bangunan peninggalan bersejarah bertebaran menghiasi kedua tepi boulevard Konigstrasse, yang menjadi jalan terpenting sekaligus pusat perbelanjaan terbesar di kota ini. Kami mengunjungi Das Grune yang merupakan Central Of Stuttgart, kemudian ke Bahnhofsturm (menara stasiun kereta), Metzingen (tempat belanja pakaian dan sepatu berkelas), Christmas Market. Jadi, sebenarnya Stuttgart tidak hanya punya Mercedes-Benz dan Porche sebagai obyek wisata andalan. Banyak hal seru yang ditemukan di Jerman selain menikmati barisan gedung tinggi dengan model bangunan yang menarik kemudian beragam pilihan transportasi mulai kereta cepat ICE yang harganya ratusan Euro, kami juga mencicipi nyamannya naik kereta api, bersih dan rapi.
Usai berkeliling dan berdecak kagum menyaksikan keindahan kota Stuttgart, kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan Kereta SNCF dengan kecepatan 325 km/jam selama 3,5 jam dari Stuttgart ke Paris, sebuah kota pusat mode dunia, dengan bangunannya yang mempesona. Menarik, Paris merupakan kota cinta, semua cerita tentang cinta ada di kota ini. Dengan segala cerita dan keindahannya, negara ini merupakan salah satu negara tujuan wisata yang paling diminati oleh turis mancanegara. Kota romantis dengan sejuta keunikannya dari berbagai tempat khas negara Eropa. Rasanya tidak ada satupun penggila travelling yang tak mengenal Menara Eiffel yang merupakan ikon negara Perancis dan bangganya kami dapat berdiri di kaki-kaki menara ini serta mengabadikan setiap sudut dengan kamera maupun smart phone kami.
Setelah Menara Eiffel kami melanjutkan lagi perjalanan menuju Musse du Louvre salah satu museum seni terbesar di dunia yang pernah dipakai dalam film James Bond dimana terdapat Piramida yang terbuat dari kaca, Usai dari museum Musse du louvre kami lanjutkan lagi ke Champ Elysse yang merupakan shooping street elit di Paris, kemudian ke Gere de l’est yang merupakan salah satu stasiun terbesar di dunia, setelah itu kami berkunjung ke gereja katolik di Paris yakni Notre Dame de Paris, nuansa religius sangat terasa disana.
Setelah mengunjungi lokasi syuting film Eiffel I am In Love, kami kembali ke Stuttgart dan kini giliran musium Porsche, yang tidak kalah menariknya dengan musium Mercedes Benz. Porsche menata musiumnya seperti sebuah showroom, memvisualisasikan perjalanan Porsche dalam rentang waktu 75 tahun dan merupakan surga bagi penggemar Porsche untuk dapat melihat langsung koleksi lengkap merk mobil favoritnya.Koleksi menarik dari mobil-mobil yang dipamerkan, penyajian informasi yang edukatif, arsitektur musium yang modern futuristik dan tata ruang yang keren membuat musium ini menarik bagi siapapun, baik itu penggemar mobil atau bukan.
Dari kunjungan ke musium ini, kami jadi semakin yakin bahwa meski Jerman telah berhasil dengan teknologi untuk industri dan bisnis mobilnya, tetap saja mereka tak pernah jadi kacang lupa kulit. Tak hanya untuk industri tapi juga cita rasa teknologi yang handal. Luar biasa, mereka mendokumentasikan awal-awal pembuatan mobil hingga termutakhir dan semua tertata rapi di musium. Semoga ini menjadi sebuah cermin bagi negeri kita. Bisnis otomotif bisa jadi menguntungkan, bisa bertahan lama dan mengharumkan nama bangsa jika disertai kekuatan dari dalam bagaimana masyarakat bisa merakit atau membuat mobil bukan dari impor. Selesai berkeliling di dalam musium kami lanjutkan ke pusat kota Stuttgart, menelusuri Boulevard sekaligus pusat perbelanjaan Konigstrasse untuk membeli buah tangan. Musium porsche menjadi penutup trip kami di Jerman.